Genteng, mungkin anda sudah tidak asing lagi dengan yang namanya genteng. Biar lebih jelas, genteng adalah suatu benda yang digunakan untuk menutupi rumah lebih tepatnya sebagai atap rumah yang berfungsi untuk melindungi semua yang berada didalam rumah dari panasnya sinar matahari ,hujan dan lain-lain.
Di salah satu desa di kecamatan Kaliwungu kabupaten Kudus propinsi Jawa Tengah, yaitu di desa Papringan terdapat pengrajin genteng secara tradisional, mungkin hampir keseluruhan warga di desa Papringan memproduksi genteng. Ini adalah beberapa macam alat dan proses dalam pembuatan genteng:
Alat yang paling utama dalam proses pembuatan dari awal mengolah tanah sampai menjadi genteng adalah:
Di salah satu desa di kecamatan Kaliwungu kabupaten Kudus propinsi Jawa Tengah, yaitu di desa Papringan terdapat pengrajin genteng secara tradisional, mungkin hampir keseluruhan warga di desa Papringan memproduksi genteng. Ini adalah beberapa macam alat dan proses dalam pembuatan genteng:
Alat yang paling utama dalam proses pembuatan dari awal mengolah tanah sampai menjadi genteng adalah:
Pres: merupakan alat untuk mencetak dan membentuk genteng.
Molen: alat untuk menggiling tanah agar tanah menjadi halus dan mudah dicetak.
Proses pembuatan genteng:
Seperti gambar disamping, ada dua jenis/ukuran genteng press Mantili, kecil (kiri), besar (kanan). Dan disini kami akan menjelaskan sedikit tentang pembuatan genteng press mantili yg berukuran kecil (kiri). Dalam sekali buat dan bakar kita biasanya menghasilkan atau memerlukan ±12000 genteng. Genteng sebanyak itu memerlukan empat dump truk tanah, kemudian tanah tersebut di siram air agar bisa di Molen atau digiling dengan mudah, setelah proses penggilingan selesai, tanah akan di pres atau dicetak dan dikeringkan tanpa sinar matahari dahulu agar tidak pecah. Jika sudah kering atau setengah kering genteng bisa dihaluskan dari sisa-sisa pencetakkan, penghalusan ini biasa disebut Ngerik. Setelah itu genteng bisa dikeringkan lagi, tapi ini dengan sinar matahari langsung. Kalau sudah kering bisa diangkat ke tempat pembakaran, yang biasanya disebut Gobong. Didalam gobong genteng ditata dan ditutup rapat agar proses pembakaran bisa merata. sekali bakar genteng memerlukan kayu satu truk, dalam membakar genteng kurang lebih memerlukan waktu sehari semalam untuk satu gobong penuh, yaitu ±12000 genteng.